Resolusi Konflik Talak di Luar Pengadilan Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif

Authors

  • Ana Pitria Pascasarjana UIN STS Jambi
  • Fuad Rahman UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
  • Ramlah Ramlah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

DOI:

https://doi.org/10.56436/jocis.v2i1.235

Keywords:

Divorce, Divorce outside court, Child Support, Wife's Income, Islamic law, Positive Law

Abstract

This article reveals that the implementation of divorce outside the Religious Courts carried out by the people of Bathin II Babeko District, Bungo Regency, is allegedly not in accordance with the regulations set by the government for people to carry out divorces in front of a court hearing. This article comes from qualitative research using data collection methods through observation, interviews and documentation. Research findings show that the implementation of divorce outside the Religious Courts by the people of Bathin II Babeko District was witnessed by religious figures and the families concerned and some were not witnessed by anyone. While the guarantee of child support is usually with the father, there are also some who do not receive their rights because their husband remarries, or goes abroad and is irresponsible. The response of religious leaders and local sharia officials stated that divorce carried out outside of court has two legal positions; valid according to religious law but not valid according to state law.

Artikel ini mengungkap pelaksanaan perceraian di luar Pengadilan Agama yang di lakukan oleh masyarakat Kecamatan Bathin II Babeko Kabupaten Bungo yang disinyalir tidak sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan pemerintah agar masyarakat melaksanakan perceraian di depan sidang pengadilan. Artikel ini berasal dari penelitian kualitatif dengan menggunakan metode pengumpulan data secara observasi, wawancara dan dokumentasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan perceraian di luar Pengadilan Agama oleh masyarakat Kecamatan Bathin II Babeko disaksikan oleh tokoh agama dan pihak keluarga yang bersangkutan dan ada pula yang tidak disaksikan  oleh siapapun. Sedangkan jaminan nafkah anak biasanya berada pada ayah, namun ada juga beberapa dari mereka yang tidak mendapatkan haknya dikarenakan sang suami menikah lagi, ataupun pergi merantau dan tidak bertanggung jawab. Respon tokoh agama dan pegawai syara’ setempat menyatakan bahwa perceraian yang dilakukan di luar pengadilan mempunyai dua kedudukan hukum; sah secara hukum agama akan tetapi tidak sah secara hukum Negara.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abror, Khoirul. Hukum Perkawinan dan Perceraian, Yogyakarta: Arjasa Pratama, 2020.

Al-fiqh ‘Ala Mazhab Al-arba’ah, Abdurrahman al- Jaziri, Beirut: Dar al-fikr, 1990.

Al-Hakim, Sunan Abu Daud. Al-Jami’ As-Shahih Al-Bukhari, Hadits ke 873.

Al-hamdani, Risalah Nikah, Jakarta: Pustaka Amani, 1980.

Al-Zuhaily, Wahbah Al-fiqh al- Islami Wa Adillatuhu, Damsyiq: Dar al- Fikr, 1989.

Amir, Nuruddin dan Azhari Akmal Taringan, Hukum Perdata Islam, Jakarta: Kencana, 2006.

Arikunto, Suharsimi, Metode Riset, Yogyakarta: Ekonisia, 2005.

Atika, Suri Nur Fauziah, Azizah Nur Fauzi, “Analisis Maraknya Perceraian Pada Masa Pandemi Covid-19”, Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN Surakarta, Mizan: Journal of Islamic Law 4, no. 2 (2020): 181-192, http://www.jurnalfai-uikabogor.org/index.php/mizan/article/view/838.

Azam, Muhammad, Abdul Aziz. Fikih Munakahat Khitbah, Nikah dan Talak, Jakarta: Amzah, 2009.

Azhari, Akmal Taringan, Nuruddin Amir. Hukum Perdata Islam di Indonesia, Cet, 4, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012.

Aziz, Abdul. Faisal Ibnu Penterjemah Muammar Hamidy, Surabaya: Pt. Bina Ilmu, 2001.

Bahari, Adib. Prosedur Gugatan Cerai dan Pembagian Harta Gono-Gini dan Hak Asuh Anak, Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2012.

Bintania, Aris. Hukum Acara Peradilan Agama Dalam Kerangka Fiqh Al-Qadha, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012.

Boedi Abdullah, dan Beni Ahmad Saebani, “Perkawinan dan Perceraian Keluarga Muslim” , Bandung: CV Pustaka Setia, 2013.

Daud, Ali, Muhammad. Hukum Islam, Pengantar Hukum Islam dan Tata Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Rajawali Pres, 2009.

Depertemen Agama RI Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1992-1993.

Djamali, Abdul. Hukum Islam, Bandung: Penerbit Mandar Maju, 1992.

Djaman Nur, Fiqih Munakahat, Semarang: Dina Utama, 1993.

Fahimah, Lim. Kitab Talak dimakruhkan Wanita Mengajukan Gugatan Cerai, No. Hadist: 2045.

Fifin, Niya Pusyakkois, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Cerai di luar Pengadilan Agama dan Implikasinya pada masyarakat Desa Panarukan Kec. Waleri Kab”, (Skripsi, Kendal IAIN Walisongo, Semarang, 2010).

Ghazaly, Rahman Abdul. Fiqih Munakahat, Jakarta: Kencana, 2006.

Hadikusuma, Hilman. Penemuan dan Pemecahan masalah Hukum dalam Pengadilan Agama, Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung, Banjarmasin: Perpustakaan, 1993.

Harimurti, Dwi Anindiya. “Perbandingan Pebagian Harta Bersama Menurut Hukum Positif dan Hukum Islam”, Jurnal Gagasan Hukum, Vol. 3, No. 2 (Maret 2021): 151.

Hasan, Ayyub, Syekh Fikih Keluarga, Jakarta: Pustaka Al-kausar, 2006.

Husaeni, Pemohon Mendalikan Telah Talak Tiga di Luar Pengadilan, https:// www,pa-natuna.go.id / diakses 1 Maret 2023.

Idris, Ramulyo, Muhammad. Hukum Perkawinan Islam, Jakarta: Balai Pustaka, 2003.

Indra, wahyudi, “Kontroversi Talak Di Luar Pengadilan Antara Fatwa MUI Dengan Undang-Undang Perkawinan di Indonesia Ditinjau Dari Maqashid Syariah”, (Tesis, IAIN, Batusangkar, 2021), 49.

Jakfar, Tarmidzi. Poligami dan Talak Liar dalam Perspektif Hukum Agama di Indonesia, Banda Aceh: ar-raniry Press, 2007.

Jalaluddin, “Analisis Perceraian Ditinjau Dari Aspek Hukum Islam dan Hukum Positif di Kabupaten Cirebon”, (Tesis, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, 2011), 41.

Jawwad, Mughniyah, Muhammad. Fiqih Lima Mazhab, terj. Afif Muhammad Idrus Al-kaff, Jakarta: Lentera, 2002.

Jufri, Muhammad dan A. Muhyidin Khatib “ Tinjauan Hukum Islam dan Hukum Positif Terhadap Status Talak Diluar Pengadilan Agama” 1, no. 2 (2020): 192.

Kamaluddin, Imam. Sharh Fathul Qadir, Beirut: Dar al-Fikr, t.th, 463.

Koesriani Siswosebroto, Peter. Hukum dan Perkembangan Sosial Dalam Pendekatan Sosiologis Terhadap Hukum, Jakarta: Sinar harapan, 1988.

Latif, Djamil. Aneka Hukum Perceraian di indoensia, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985.

Manan, Aneka Masalah Hukum Perdata Islam di Indonesia, 75.

Marzuki, Metodologi Riset, Yogyakarta: Ekonosia, 2005.

Jannah, Miftahul. “Tinjauan Hukum Islam Dan Hukum Positif Terhadap Cerai Tanpa Putusan Pengadilan Agama” 3, no. 2 (2021): 180.

Mubarok, al-ahmadi, al-aziz Abdul. Fiqh al-muyassar, tert: Izzudin Karimi, Jakarta: Darul Haq, 2016.

Muhaimin, Metode Penelitian Hukum, Mataram NTB: University Press, 2020.

Muhammad, Hammad, Hak-Hak Perempuan Pasca Perceraian, “Nafkah Iddah Talak dalam Hukum Keluarga Muslim Indonesia”, Malaysia, dan Yordania, Journal Al-ahwal, 7 no. 1 (2014): 194, https://iaihnwpancor.ac.id/index.php/alarsyad/article/download/551/402/2695.

Muhammad, Kadir Abdul. Hukum Perdata Indnesia, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000.

Mukhtar, Kamal. Azaz-azas Islam Tentang Perkawinan . Yogyakarta: Bulan Bintang, 1993.

Mukhtar¸ Kamal. Azaz-azas Islam Tentang Perkawinan, Yogyakarta: Bulan Bintang, 1993.

Musthafa, Syadzili, Hukum Islam di Indonesia, Solo: Ramadhani, 2007.

Nasution, Khairuddin. Undang-Undang Perkawinan Muslim Kontemporer Indonesia Dan Malaysia, Jakarta: INIS, 2002.

Nasution, Rusli Halil. Talak Menurut Hukum Islam 3, no. 2 (2017): 715.

Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian, Jakarta: Kencana, 2017.

Nurlia, “Hukum Perceraian di Luar Pengadilan Study Perbandingan Hukum Keluarga Di Indonesia Dan Malaysia”, (Tesis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2022). 5.

Pantja Aswata, Gede. Dinamika Hukum dan Ilmu Perundang-Undangan di Indonesia, Bandung: Kencana, 2008.

Raharjo, Satjipto. Ilmu Hukum, Bandung, Citra Adityia Bakti: 2000.

Ramulyo, Muhammad Idris. Hukum Perkawinan Islam, Jakarta: Balai Pustaka, 2003.

Rofiqi, Ahmad. Hukum Islam di Indunesia, Jakarta: Raja Grafindo, 2008.

Saebeni, Ahmad Beni. Perkawinan Hukum Islam dan Undang-undang, Bandung: Pustakan Setia, 2008.

Soekanto, Soerjono. Beberapa Permasalahan Hukum Dalam Kerangka Pembangunan di Indonesia, Jakarta: Universitas Indonesia, 1976.

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kuantitatif dan R&D, Cet. Ke-20, Bandung: Alfabeta, 2014.

Supriatna, Fiqih Munakahat, Jakarta: Bumi Aksara, 2011.

Surakhmad, Winarno. Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung: Tarsito, 1990.

Surakhmad, Winarno. Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung: Tarsito, 1990.

Syarifuddin, Amir. Hukum Perkawinan di Indonesia antara Fiqih Munakahat dan Undang-undang Perkawinan, Jakarta: Kencana, 2015.

Tihami, Fiqih Munakahat, Jakarta: Rajawali Pers, 2004.

Tjitrosudibio, Subekti. Kitab UUD Hukum Perdata, Jakarta: PT Pradnya Pramita, 2007.

Wahyu, Ramadani Pengantar Sosiologi Keluarga, Bandung: t.p, 2000.

Zuhriah, Nurul. Metologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori dan Aplikasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Downloads

Submitted

2023-07-26

Accepted

2023-11-02

Published

2023-11-13

How to Cite

Pitria, A., Rahman, F., & Ramlah, R. (2023). Resolusi Konflik Talak di Luar Pengadilan Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif. Journal of Comprehensive Islamic Studies, 2(1), 125–148. https://doi.org/10.56436/jocis.v2i1.235